Tuesday 8 May 2012

Kata-kata Cinta

Cinta Itu adalah anugrah terindah dari Tuhan, Aku bersujud dan berdoa pada Tuhan, dan Akhirnya kutemukan Anugrah terindah itu yaitu Kamu.
 Kebahagiaanku belum sempurna tanpa dirimu di sisiku. Apapun yang kulakukan tidak membuatku bahagia, kecuali jika aku melakukan sesuatu hal untukmu. Terima kasih sayangku kamu telah membuatku bahagia selama ini, untuk itu aku akan setia di hatimu hari ini dan sampai kapanpun.
Selama nafas ini masih ada, selama jantung ini masih berdenyut, aku akan mencintaimu dan membahagiakanmu.
Memilikimu adalah hal yang terindah dalam hidupku.
Wajahmu tidak membuatku takluk, senyummu juga tidak bisa membuatku tersipuh, kecuali ketulusanmu mencintaiku yang membuat hatiku bertekuk lutut di hatimu. Aku tidak mencari kecantikanmu ataupun harta milikmu, yang kubutuhkan adalah ketulusanmu mencintaiku. Kamu boleh berbangga hati memilikiku, karena akulah lelaki setia stok terakhir di dunia ini.
Aku menangis memilikimu, bukan karena aku sedih memilikimu, karena aku bangga mempunyai kekasih sepertimu hingga hati ini terharu.




Sebenarnya aku tidak pernah memilihmu, tapi cintalah yang memilihmu menjadi kekasihku.




 Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.


Aku bisa menemukan kamu di tengah keramaian dengan telinga dan mata tertutup. Itu karena aku mencari dengan hatiku.


Mekar mawar yang kautanam di hatiku, tercium wangi semerbak. Lambangkan segala sayang dan cinta, hanya untukmu seorang.


Cinta tidak pernah sendiri. Cinta selalu mendua cinta adalah kau dan aku.


Maafkan. Kau boleh lakukan apa saja untuk membalasku, mencaci, memaki, tapi jangan pernah tinggalkan aku.


Sepanjang nafasku masih berhembus, aku akan terus menjaga, menyayang dan melindungi satu-satunya kekasih hatiku.


Lambat tapi pasti, merasuk ditengah keraguanku. Aku rasa aku jatuh cinta padamu.


Tidak ada yang mampu membuat hati ini tersentuh, kecuali dirimu sayang, karena kamulah bidadari terindah dalam hidupku.


Kamu bukanlah yang pertama untukku, tapi kamu yang terakhir bagiku.


Jangan biarkan api asmara kita padam oleh tiupan badai cemburu. Kuingin cinta kita seperti bara yang makin benderang oleh hembusan angin.


Jika kau pernah rasakan hidup sendiri, tak kan mau lagi kaurasa untuk kedua kali. Karena ketika bersamamu, yang kurasa adalah hidup.


Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal.


Cintai aku seperti aku mencintai dirimu. Sepenuh hati, tanpa paksaan dan tanpa kecurigaan.


Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu

Kisah Cinta Sejati

Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novela tersebut.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.

Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja. Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.

Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan.

Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku pernah mengilatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan hodoh sekali”.

Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.

Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”

Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan Ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.